Sabtu, 28 Juni 2014

Eksotika Hutan Meratus


Bismillahirrahmaanirrahiim.

Ini adalah postingan pertama saya pada blog ini yang sebelumnya berselancar mencari sana sini tentang cara membuat blog. Meskipun blog ini masih sangat sederhana dan artikelnya yang masih copas dari situs sebelah, namun setidaknya melalui foto-foto yang saya ambil di beberapa tempat dan bermacam-macam kondisi di pegunungan Meratus
(wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah dan kabupaten Balangan) yang luar biasa ini bisa mewakili keindahan yang dimiliki oleh Kalimantan Selatan.  Silahkan klik foto untuk memperbesar.Saya berharap blog ini bisa di nikmati.

 

Inilah dia Hutan Meratus yang ada di pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.
Pegunungan Meratus merupakan satu-satunya kawasan hutan yang masih terjaga di Propinsi Kalimantan Selatan, letaknya membentang dari arah tenggara ke sebelah utara sampai ke perbatasan Propinsi Kalimantan Timur.  Posisinya membelah wilayah Kalsel lereng barat dan timur.

“Menurut  Whitmore 1984 dalam Whitten 1997,  Hutan Lindung Pegunungan Meratus dapat di kelompokan sebagai Hutan Pegunungan Bawah (Lower Montane Tropical Rain Forest). Hutan pegunungan ini berdasarkan hasil survei mikro pada tahun 1984 (Badan Intag, 1984) dipenuhi oleh pepohonan: Meranti Putih (Shorea sp), meranti Merah (Shorea spp), Agathis (Agathis sp), Kanari (Canarium dan Diculatum BI), Nyatoh (Palaquium spp), Medang (Litsea sp), Durian (Durio sp), Gerunggang (Crotoxylon arborescen BI), Kempas (Koompassia sp), Belatung (Quercus sp).




Wilayah ini juga memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi serta nilai kenyamanan lingkungan (amenities) bagi masyarakat luas, posisi kawasan hutan yang terletak di wilayah hulu beberapa DAS besar membuat wilayah tersebut berperan penting sebagai kawasan resapan air, sedangkan dilain pihak kondisi kelerengan lahan  yang cukup terjal dan jenis tanah peka erosi membuat wilayah tersebut memiliki nilai kerentanan (fraglity) yang tinggi sehingga penutupan hutan merupakan satu-satunya pilihan terbaik yang perlu dipertahankan dan dijauhkan dari kerusakan.






Selain itu, di kawasan tersebut berdiam masyarakat adat dayak yang saat ini merupaka etnis minoritas yang biasa disebut sebagai orang bukit (gunung) menurut Tjilik Riwut dalam desertasi Noerid Haloi Radam (1987) orang bukit masuk ke dalam rumpun Dayak Ngaju yang mendiami daerah  Peleihari, Hulu Riam Kiwa, dan pegunungan meratus.

Hutan bagi suku Dayak Meratus adalah merupakan bagian dari nafas hidupnya. Pemanfaatannya dikelola  secara bersama, diatur berdasarkan kebiasan-kebiasan mereka (adat). Umumnya model pengelolaannya berbasis pada nilai ekonomis, ekologis dan keberlanjutan sebuah sistem pengelolaan. Sumber daya alam adalah sumber pendapatan untuk memenuhi hidupnya sehari-hari sekaligus sebagai tabungan masa depannya untuk anak cucu mereka.






Mata pencaharian mereka mengandalkan sumber daya alam setempat (resources based activity)  memiliki rotasi ekonomi sepanjang tahun sesuai musim yang berlaku, mulai usaha pertanian berupa padi Tugalan, kebun rotan, kebun karet dan hasil hutan non kayu seperti ; Kulit kayu gemor, getah jelutung, obat tradisional dan buah-buahan  lokal  musiman.


Proses pengelolaanya (pemanfaatan dan pelestariannya) diatur  oleh aturan adat yang disepakati bersama oleh masyarakat adat melalui musyawarah yang dipimpin oleh kepala adat. Sumberdaya alam yang dimaksud antara lain, hutan, kebun, sungai-sungai dan mahluk hidup di dalamnya (termasuk manusia) tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lainnya.

Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan merupakan ekosistem hutan hujan tropika yang memiliki ciri khas dan unik. Oleh karena itulah Indonesia menjadi negara terpenting dalam perlindungan hutan hujan tropika di Asia.








Dari segala bentuk tipe hutan hujan tropika basah di Indonesia, ekosistem kawasan pegunungan Meratus adalah yang paling rentan terhadap perubahan dilingkungannya. Setelah kaya akan keanekaragamanhayati, setengah dari seluruh kawasan pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan merupakan sumber mata air bagi sungai-sungai yang terdapat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah serta sebagaian di Kalimantan Timur.”

Beruntung saya dan kita semua yang berada di sini, di Bumi Kalimantan sekaligus mewakili Indonesia atau mungkin dunia, masih memiliki hutan yang perawan dan alami yang berfungsi sebagai penyedia udara bersih, menjaga keanekaragaman hayati dan mencegah perubahan iklim dsb.

Ini Kalimantan Bung, Hutan kami masih asri, hutan kami masih alami. Jangan ganggu hutan kami !!!!






2 komentar:

  1. Saya izin minta gambarnya ya kaka. . Mau nulis ttg Meratus di blog komunitas .www.fbbcommunity.com, nanti sumber pasti saya tulis

    BalasHapus